Rabu, 19 Februari 2014
sesak
Kesunyian
Selasa, 24 Desember 2013
Sosok itu
Disini di tempat ini ku sendiri
Bersama sepi dan sunyi
Tak pernah jenuh untuk melakukan hal itu
Memandang sosok yang selalu mendebarkan hati
Tak pernah bosan untuk melihatnya
Masih dengan kesendirian
Mataku tak pernah lepas darinya
Kini dia kulai berjalan
Berjalan ke arahku
Oh tuhan apakah dia akan ke tempat ku?
Dengan hitungan detik
Dia berada di sebelahku
Kini dia mulai tersenyum
Ingin rasanya waktu tak pernah berlalu
Akhirnya dia membuka suara
Tak sanggup daku untuk menjawab
Jantung masik berdetak dengan cepqt
Menimbulkan semburat merah di pipi ini
Detik demi detik berlalu
Hingga akhirnya kata itu terucap
"Senang bertemu denganmu"
Ingin rasanya aku menolak
Tapi kenyataan aku hanya mengangguk
Hingga akhirnya sosok itu hilang dari penglihatan
Sedih senang bercampur aduk
Ini kali pertama kita berbicara
Dan berlalu begitu cepat
Tapi aku bersyukur bisa menatapmu begitu dekat
Kasih tak sampai
Bila hati telah menyatu
Apalah daya
Takdir pun dilawan
Bila mata telah terbutakan
Apalah daya
Semua terlihat indah
Hati hanya bisa menangis
Melihat dunia tak mengijinkan
Hati untuk bersatu
Air mata menaglir
Tak tahu harus mengadu pada siapa?
Selama nafas masih berhembus
Cinta akan tetap mengalir
Selama aku menunggu
Aku akan menulis
Bila cinta bukanlah tercipta untuk kita
Pergilah bayang bersama angin
Bawalah semua lara
Agar sakit akan berlalu
Sejarah
Sunyi sepi sendiri
Bersama semilir angin yang berhembus
Membawa langkah kaki berpijak
Mengikuti kata hati berlabuh
Disini di tempat ini
Sebuah kenangan yang tersirat dalam fikiran
Yang dapat menimbulkan sejarah
Yang dpaat mesuk dalam sejarah hidup
Everything
Hati ini tak bisa berbohong
Bahwa hanya satu nama di hati ini
Jika mata tertuju pada satu pusat
Itulah dirimu
Satu bayang yang takkan bisa ku gapai
Satu cinta yang takkan bisa ku miliki
Saat mata ini bertemu
Dunia seakan cepat berlalu
Saat pembicaraan bermula
Tak sanggup mata ini untuk menatap
Saat suara mulai terdengar
Tak dapat daku menahan getaran ini
Bila cinta bukanlah untuk kita
Mengapa semua ini hadir
Bila kau bukanlah untukku
Mengapa kit bertemu
Tangan ini tak dapat meraih bayang itu
Bayang yang selalu bergelantungan di fikiran ini
Kadang berfikir takdir ini sungguh tak adil
Dan berpikir andai bahagia itu bisa diatur
Akan ku tulis nama kita berdua
Menjadi pasangan
Tapi ku sadari itu tak bisa
Karna takdir kita bukanlah untuk bersama
Dan ku yakin Tuhan punya rencana lain untuk kita
Rela
Ku tutup mata ini
Bukan berarti aku tak ingin melihatmu
Ku tuutp telinga ini
Bukan berarti aku tak ingin mendengar suara itu
Ku tutup hati ini
Bukan berarti rasa itu telah hilang
Tapu kusadari
Betapa sakit harus membuka mata
Bila hanya melihat sesuatu yang tak nyata
Betapa menusuk harus mendengar suara
Yang akan hilang seiring berjalannya waktu
Betapa sakit mencintai
Bila takdir tak mengijinkan